Pemerintah Dorong Pembiayaan UMKM Capai 30% dari Porsi Kredit Nasional

Upaya pemerintah dan pelaku industri keuangan untuk memperkuat sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terus dilakukan akselerasi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan porsi kredit UMKM.

Dalam kurun 2 tahun mendatang, penyaluran kredit UMKM ditargetkan menyentuh 30%. Saat ini, rata-rata kredit UMKM masih berada di kisaran 18%—20%. Upaya dalam meningkatkan itu dilakukan dengan mengoptimalkan peran seluruh pemangku kepentingan di sektor yang terkait.

Sasaran mencapai penyaluran kredit hingga 30% merupakan amanat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh industri keuangan, seperti perbankan dalam menggenjot pembiayaan kepada UMKM. Meski demikian, pembiayaan itu perlu terus ditingkatkan untuk mencapai 30%.

Angka target 30% merupakan total dari kredit nasional, baik itu yang disalurkan oleh perbankan maupun lembaga-lembaga keuangan non bank lainnya.

Presiden menuturkan, UMKM bisa menjadi komponen penting untuk memulihkan perekonomian dan berperan dalam mengatasi persoalan sumbatan rantai pasok akibat tingginya tren kenaikan permintaan yang belum mampu dipenuhi oleh para pemasok.

Situasi saat ini, kata Presiden Jokowi menjadi peluang bagi sektor UMKM karena rantai perdagangan global belum 100% pulih akibat dampak pandemi Covid-19.

“Keberhasilan UMKM bertransformasi di masa pandemi bisa menjadi modal awal yang penting untuk membawa mereka naik kelas ke tingkat, ke level yang lebih tinggi, dan menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi yang sedang kita lakukan,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur masih terus akan terus dipacu dan dilanjutkan dengan reformasi di bidang manufaktur dan industri.
Hilirisasi mineral dan ekspor barang-barang olahan hasil tambang juga akan terus ditingkatkan. harapannya, pelaku sektor UMKM nantinya mendapat berkah dari langkah konkret yang dilakukan pemerintah.