Peletakan Batu Pertama: PIP Dukung Program 1.000 SPPG Pesantren

24 Juni 2025
Peletakan Batu Pertama: PIP Dukung Program 1.000 SPPG Pesantren Direktur Utama PIP turut serta dalam peletakan batu pertama pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara simbolis di kompleks Pondok Pesantren API ASRI Tegalrejo, Kabupaten Magelang

Direktur Utama PIP turut serta dalam peletakan batu pertama pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara simbolis di kompleks Pondok Pesantren API ASRI Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Senin (23/6/2025).

Kegiatan dihadiri pula oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan Ismed Saputra, Pengasuh Ponpes API ASRI KH. M. Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), serta Ketua Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (KPPMRI) Baddrut Tamam, Anggota DPR RI Abdul Halim Iskandar, dan para Pimpinan Pondok Pesantren (Kyai) se-Jawa Tengah. Kegiatan ini menjadi bagian dari peluncuran program 1.000 SPPG Pesantren yang digagas pemerintah untuk memperkuat ketahanan gizi di lingkungan pesantren seluruh Indonesia.

Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan dalam sambutannya bahwa Indonesia saat ini tidak cukup hanya berbicara soal pemberdayaan masyarakat, tetapi harus melangkah ke tahap percepatan pemberdayaan untuk menciptakan dampak yang lebih signifikan dan cepat dalam penanggulangan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja dan mendorong kemandirian.

Sementara itu, dalam sambutannya, Direktur Utama PIP Ismed Saputra, menyampaikan bahwa pemerintah kini memberikan akses yang lebih luas kepada institusi seperti pesantren untuk mengakses pembiayaan inklusif. “Menteri Keuangan telah menerbitkan kebijakan yang memungkinkan PIP memberikan investasi hingga ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan lembaga sosial ekonomi lainnya. Ini peluang besar bagi pesantren untuk menjalankan program nasional secara berkelanjutan," ujarnya.

Program 1.000 SPPG ini diharapkan tidak hanya memberikan pemenuhan gizi secara langsung kepada para santri, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas lokal, dan menjadi model kolaborasi lintas sektor yang bisa direplikasi di seluruh pelosok Tanah Air.