- Beranda
- Profil
- Layanan
- Data & Publikasi
- Informasi Publik
- Tautan
- Kontak Kami
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mendorong peningkatan upaya pendampingan, di samping akses pembiayaan, untuk mendorong pelaku usaha ultra mikro (UMi) berkembang dan naik kelas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan UMi menjadi salah satu kontributor penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Oleh karena itu, mendorong pertumbuhan UMKM dan UMi menjadi penting di tengah banyaknya tantangan ekonomi yang dihadapi seperti ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina, inflasi, dan suku bunga yang tinggi.
Namun, dia menilai pemberdayaan pelaku usaha, terutama UMi, tidak cukup hanya melalui bantuan pembiayaan, tetapi juga harus dengan pendampingan yang baik sehingga pelaku usaha dapat naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik.
“Banyak pelaku usaha itu mengaku peranan pendampingan itu sangat penting, karena pelaku usaha kecil itu buka usaha sebagai alat survival. Jadi, dari segi visi, pengalaman, dan ilmu itu terbatas karena tiap hari yang dipikirkan hanya untuk bertahan hidup,” ujar Sri Mulyani dalam acara Festival UMi di Pos Bloc, Kamis (15/12/2022).
Sementara itu, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan terus mendorong upaya pembinaan UMi untuk mempercepat pelaku usaha naik kelas.
Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah menjelaskan bahwa upaya itu sejalan dengan arahan Menteri Keuangan yang berharap PIP terus melakukan inovasi dan memberikan dampak lebih besar bagi masyarakat.
“Kami menyadari bahwa pinjaman itu tidak cukup. UMi itu juga membutuhkan bimbingan dan pendampingan. Itulah mengapa sejak awal tahun saya banyak berbicara terkait pendampingan. Kami ingin program pendampingan untuk UMi bisa lebih baik,” ujar Ririn.
Sebagai informasi, sejak pertama kali dibentuk hingga saat ini, PIP telah berhasil melayani 6,9 juta usaha dengan nilai penyaluran lebih dari Rp24 triliun melalui lebih dari 60 penyalur.
Adapun, sepanjang 2022, PIP telah merancang sejumlah strategi untuk membantu pendampingan UMi agar tidak hanya usahanya saja yang berkembang tetapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan.
PIP telah menyusun pedoman pendampingan sebagai standarisasi untuk meningkatkan efektivitas pendampingan yang dilakukan penyalur. Untuk menyusun pedoman tersebut, PIP bekerja sama dengan beberapa pihak antara lain UN Women, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), dan Women’s World Banking, mengingat sekitar 90% pelaku usaha UMi merupakan perempuan.
Selain itu, PIP menyelenggarakan training of trainers kepada account officer penyalur sehingga dapat memberikan pendampingan yang lebih baik terhadap kreditur dalam pengembangan usahanya.
PIP juga mengembangkan aplikasi pendampingan agar dapat memudahkan setiap pendamping untuk memonitor dan membuat laporan perkembangan usaha setiap pelaku UMi.
Ke depan, lanjutnya, PIP akan terus mendorong perluasan kerjasama pendampingan dengan banyak kementerian/lembaga, penyalur, serta swasta. Hal itu dilakukan untuk memperluas dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha.
Adapun, salah satu kerjasama pendampingan yang telah dilakukan yaitu dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Kerjasama itu berupa program pembinaan UMKM pertanian hortikultura di Desa Sukawangi Kec Sukamakmur Puncak Dua, Jawa Barat.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, melengkapi legalitas setiap usaha, dan membantu pemasaran. Program pembinaan UMKM pertanian hortikultura ini melibatkan 16 petani yang telah mengikuti program pembinaan dasar pemberdayaan UMKM Hortikultura sejak Agustus – Oktober 2022.
Program dasar tersebut antara lain Pelatihan Basic Mentality, Pelatihan & Pendampingan Pembukuan Sederhana serta Pelatihan Teknis Sarana dan Prasarana Pertanian.
Dalam kegiatan ini, petani yang telah mengikuti program dasar pembinaan telah menghasilkan karya salah satunya pembuatan mol sebagai pestisida organik untuk hama yang berdampak pada penurunan biaya pengeluaran petani hingga 70%.
Direktur PT Astra International Tbk. Gita Tiffani Boer mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kerjasama antara PIP dengan YDBA.
“Kerja sama ini sejalan dengan cita-cita Astra melalui YDBA yang terus berupaya agar UMKM Indonesia bisa naik kelas karena memiliki peranan yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar Gita.